Selasa, 08 Desember 2009

arti 20 tahun


Sahabat Inspirasia,

Perkenalkan, saya penulis pemula ini bernama Nurman. Entri k-3 ini saya tulis memang pas bertepatan dengan hari jadi saya yang ke 20.
ngomong2 soal 20, emmm, waktu yang cukup lama juga ya? dari apa yangsaya alami sampai saat ini, ternyata 20 punya arti, makna, pembelajaran yang banyak sekali.

1. 20 tahun, Introspeksi !!

flash back sebentar ya, waktu kanak2 mungkin adalah masa yang paling ceria dan gampang tapi kadang sulit buat dilupakan. saat diaman kita semua masih sekolah, & selalu penuh canda. Dulu kita sangat polos, misalnya dulu saking polosnya kita, saat guru menyuruh buat bangun pagi dan jangan sampai terlambat ke skolah, kita patuhi itu, bahkan kita selalu berusaha agar tidak dimarahi sang Ibu Guru. tidak hanya itu saja, seluruh nasehat atopun ucapan yang baik dari orang tua selalu kita tanggapi dengan penuh rasa patuh.

tapi, apa yang terjadi sekarang. setelah 20 th kita yang katanya udah dewasa, melupakan itu semua, melanggar aturan pun kini udah jadi trend yang marak dikalangan kalangan seumuran kita. katanya sih, saat ini waktunya kita merdeka dari perintah2 dari orang tua dengan alasan kita udah dewasa dan bisa berfikir dan menilai tindakan kita sendiri.

sahabat Inspirasia, flash back lah sebentar, tanya kepada dirimu sendiri, lebih baik kah dirimu saat ini dibanding dengan dirimu saat dulu.? jika kamu temukan dirimu lebih baik, bercerminlah tanya kepada orang tua atau teman kecilmu, hal baik apa yang pernah kamu lakukan semasa kecil? setelah itu tanya kembali pada dirimu sendiri, bisakah aku ulangi lagi hal baik itu?

intinya, keadaan kita saat ini tidak sepenuhnya lebih baik dari keadaan kita saat dahulu, saat dimana masa lalu jadi sebuah pembelajaran yang lebih baik yang bisa kita petimbangkan untuk jadi pembelajaran bagi diri kita saat ini. flash back lah sebentar dan introspeksilah yang lama!

2. 20 tahun, syukuran !!

tau ga, selama 20 tahun ini kita telah banyak mendapat kenikmatan dari Tuhan, dari muali kita membuka mata hingga sampai kita membuka mata kembali, telah banyaaaaak sekali nikmat yang sudah kita nikmati, GRATIS!! ya ga?
nah, maka dari itu kita wajib bersyukur. bersyukur karana, telah diberi hidup, bersyukur karna telah diberi orang tua yang baik, bersyukur atas udara yang kita hirup setiap hari, bersyukur atas senyum yang dapat selalu menghiasi muka kita, bersyukur atas mata yang dapat melihat keindahaan fisik dunia, bersyukur karna sampai saat ini kita masih bisa makan, bersyukur atas segala hal yang telah di timpakan kepada kita selama dua puluh tahun ini.

sahabat Inspirasia, Inti dari uraian simple di atas adalah, tetaplah selalu bersyukur karna seluruh yang ada dalam hidup kita ini adalah sebuah pemberian Gratis, tanpa pajak, atau pun bunga per bulan. jangan sampai kita hidup sebagai manusia yang tak tau bersyukur atau terima kasiih.

3. Ingat, 20 tahun yang lalu emang cepat berlalu tapi, 20 tahun ke depan jalan masih panjang dan tidak singkat.

Sahabat Inspirasia, uraian tentang 20 tahun di atas bukannya berarti khusus buat yang umurnya 20 tahun aja, itu buat semuanya aja yang mau merenungkan dan mengambil Hikmah dari semua hal yang terjadi pada diri kita, baik yang terjadi saat masa lalu atrupun yang sedang terjadi saat ini. Ingat Sahabatku, masa lalu akan selalu terasa cepat berlalu, begitu juga masa sekarang. yang perlu kita ingat adalah masa depan kita itu masih sangat sangat panjang dan berliku dan tentunya tidak singkat. butuh persiapan matang dan perjuangan yang super hebat dari kita , agar semua bisa terlampaui dengan penuh kepuasan, dan tentunya syukur juga. jangan sampai di saat kita yang saat ini, kita malah menyesali apa yang terjadi pada diri kita di waktu dulu.

PERCAYALAH!! TAK KAN ADA PENYESALAN ATAS PERJUANGAN !!

Minggu, 06 Desember 2009

Bersyukur dan berjuang

sahabat Inspirasia,

sebagai pemula berikut kami sajikan artikel inspiratif kata Andre Wongso, itu tuh motivator terkenal.

Bersyukur dan Berjuang

Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampak seorang anak sedang berbincang dengan ayahnya. "Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku bahwa kakek dan nenek waktu masih muda sangat miskin, tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar-pasar," tanya sang anak. "Apa betul begitu, Yah?"

Sang ayah kemudian bertanya, "Memang begitulah keadaannya, Nak. Mengapa kau tanyakan hal itu anakku?"

Si anak menjawab, "Aku membayangkan saja ngeri Yah. Lantas, Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu?"

Sambil mengelus sayang putranya, ayah menjawab, "Tidak Nak, ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya. Karena, kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi, hingga bisa berhasil seperti saat ini."

Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan pertanyaannya, "Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti Ayah dong?"

Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah kembali bertanya, "Kenapa Kau berpikir tidak bisa sukses seperti ayah?"

"Lho kata Ayah tadi, penderitaan masa lalu yang serbasusah lah yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga mampu, kan ayahku orang sukses," ujar si anak sambil menatap bangga ayahnya. "Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa, Inggris, Mandarin dan IT. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah kan nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu?"

Mengetahui pemikiran sang anak, ayah pun tertawa. "Hahaha, memang kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue?" canda ayah.

Digoda sang ayah, si anak menjawab, "Yaaaah, kan udah nggak bisa memilih. Tapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih seperti sekarang saja deh. Enak sih, punya papa mama baik dan mampu seperti papa mamaku hehehe."

Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya, "Karena itulah, kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu. Yang jelas, siapa orangtua kita dan bagaimana keadaan masa lalu itu, kaya atau miskin, kita tidak bisa memilih, ya kan? Maka, ayah tidak pernah menyesali masa lalu. Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh dengan penderitaan, dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan. Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika kita mau belajar, berusaha, dan berjuang habis-habisan. Tuhan memberi kita segala kemampuan itu, gunakan sebaik-baiknya. Dimulai dari keadaan kita saat ini, entah miskin atau kaya. Niscaya, semua usaha kita diberkati dan kamu pun bisa sukses melebihi ayah saat ini. Ingat, teruslah berdoa serta berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita-citamu akan tercapai."

Pembaca yang budiman,

Pikiran manusia tidak mungkin mampu menggali dan mengetahui rahasia kebesaran Tuhan. Karena itu, sebagai manusia (puk nen sien cek) kita tidak bisa memilih mau lahir di keluarga kaya atau miskin. Kita juga tak bisa memilih lahir di negara barat atau di timur dan lain sebagainya.

Maka, jika kita lahir di keluarga yang kaya, kita harus mampu mensyukuri dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Sebaliknya, jika kita terlahir di keluarga yang kurang mampu, kita pun harus tetap menyukurinya sambil terus belajar dan beriktiar lebih keras untuk memperoleh kehidupan lebih baik. Sebab, selama kita bisa bekerja dengan baik benar dan halal, Tuhan pasti akan membantu kita! Ingat, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, tanpa orang itu mau berusaha merubah nasibnya sendiri.

Terus berjuang, raih kesuksesan!

Sumber :
Artikel Andre Wongso

Sabtu, 05 Desember 2009

Welcome To Inspirasia

Welcome to Inspirasia

Perkenankan blog baru mencoba hal baru.
blog ini akan menampilkan serta menjawab pertanyaan anda yang diharapkan bukan sekedar memberi sebuah jawaban, melainkan juga dapat memberikan INSPIRASI BARU untuk Sahabat Inspirasia.

Salam Senyum, Inspirasia.